Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I
Kamis, 16 April 2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk mendapatkan sosok ASN yang profesional, perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pelatihan Dasar (Latsar). Latsar ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi ASN yang tergabung dalam singkatan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi). Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter ASN yang kuat, yaitu ASN yang berintegritas, serta mampu bersikap dan bertindak professional dalam melayani masyarakat.Dalam UU ASN No. 5 Tahun 2014 dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Untuk memainkan peranan itu diperlukan sosok ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tupoksinya secara efektif dan efisien.
Berdasarkan peraturan kepala LAN-RI Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar CPNS, peserta Latsar diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga pesert Latsar dapat merasakan manfaatnya secara langsung. Nilai dasar tersebut merupakan seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi. Nilai-nilai dasar tersebut diantaranya adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi atau ANEKA.
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di bidang pendidikan, khususnya dalam hal ini adalah Guru Sekolah Menengah Atas, memiliki kewajiban yang sama untuk menjadi ASN yang berkompeten, profesional, berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang diembannya. Guru sebagai ujung tombak fungsi pelaksanaan di bidang pendidikan merupakan profesi yang sangat mulia, untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan Guru yang mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN untuk mencapai tujuan dan sasaran pokok sebagaimana tugas pokok dan fungsi guru yang tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003. Oleh karena itu melalui Pelatihan Dasar ini diharapkan bisa berkontribusi untuk dapat menerapkan nilai-nilai ANEKA secara aktualitas pada pemerintahan Kabupaten Aceh Barat khususnya pada instansi SD Negeri Blang Mee, Kecamatan Woyla.
1.2. Tujuan
Dengan adanya aktualisasi ini diharapkan ASN terutama penulis untuk dapat- Mengetahui nilai-nilai dasar yang harus dimiliki dan dipahami oleh Aparatur Sipil Negara.
- Mengaktualisasikan nilai dasar ANEKA.
1.3 Manfaat
- a) Laporan aktualisasi ini diharapkan dapat meningkatkan efektifitas, efesiensi, inovasi, serta mutu pelayanan pendidikan SD Negeri Blang Mee, Kecamatan Woyla
- b) Membantu mewujudkan visi dan misi SD Negeri Blang Mee, Kecamatan Woyla.
- c) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik.
- d) Meningkatkan pemahaman dan internalisasi nilai dasar ANEKA sebagai landasan dalam menjalankan profesi sebagai guru kelas pertama.
- e) Menjadi penuntun dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi nilai dasar di unit kerja serta dasar pelaporan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di SD Negeri Blang Mee.
1.4 Ruang Lingkup
- Kegiatan aktualisasi ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Blang Mee, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat. Dalam masa waktu 29 Juli 2019 sd 26 Agustus 2019. Ruang lingkup aktualisasi meliputi tugas dan fungsi pokok guru yang mencakup 5 (Lima) Nilai Dasar ASN (ANEKA) yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai dasar sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi. Nilai dasar tersebut antara lain Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, yang diakronimkan menjadi ANEKA. Kelima nilai dasar tersebut berperan penting dalam menuntun ASN menjadi pelayan masyarakat yang profesional untuk membantu mencapai tujuan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai dasar tersebut yaitu:1. Akuntabilitas
- Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik serta konsisten dan dapat diandalkan dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Nilai-nilai yang mencerminkan akuntabilitas yaitu: Kepemimpinan, transparasi, integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, konsistensi dan professional.
2. Nasionalisme
- Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila agar senantia sa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban antara sesama manusia dan bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
3. Etika Publik
- Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan, dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilainya antara lain : jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun, mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi, menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama, mengutamakan pencapaian hasil dan kinerja, kesetaraan dalam pekerjaan dan meningkatkan efektivitas.
4. Komitmen Mutu
- Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa berupa ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Nilai nilai yang mencerminkan Komitmen mutu antara lain: konsisten, konsekuen, efektif, inovatif, efisien, kreatif, tanggung jawab, professional, komunikatif, kerja sama, integritas, cermat, disiplin, jujur dan beroreantasi mutu.
5. Anti Korupsi
- Anti korupsi adalah kesadaran untuk tidak melakukan korupsi yakni tidak melakukan perbuatan melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri/orang lain/korporasi yang dapat merugikan negara. Korupsi sering dikatakan sebagi kejahatan luar biasa dikarenakan dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi. Perilaku anti korupsi diwujudkan melalui nilai dasar sikap jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.
2.2 Pembelajaran Flashcard / Media Gambar
- Media flash card adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang berukuran 25X30 cm. Gambar-gambar yang dibuat menggunakan tangan atau foto atau memanfaatkan gambar atau foto yang sudah ada yang ditempelkan pada lembar-lembar flash card. gambar-gambar yang ada pada flash card merupakan rangkaian pesan yang disajikan dengan keterangan setiap gambar yang di cantumkan pada bagian belakang kartu (Susilana, dan Riyana, 2009: 94).
A. Kelebihan dan kekurangan dari media Flash Card
- a) Media flash card memiliki kelebihan menurut Susilana, dan Riyana (2009: 95), menyatakan kelebihan dari media flash card terbagi menjadi, empat yaitu:
- b) Mudah di bawa Dengan ukuran yang kecil Flash Card dapat disimpan di atas bahkan di saku, sehingga tidak membutuhkan ruang yang luas, dapat digunakan di mana saja, di kelas atau pun di luar kelas.
- c) Praktis Di lihat dari cara pembuatannya dan penggunaannya, media flash card sangat praktis, dalam mengunakan media ini guru tidak perlu memiliki keahlian khusus, media ini tidak perlu juga membutuhkan listrik. Jikanakan menggunakan kita tinggal menyusun urutan gambar sesuai dengan keinginan kita, pasti posisi gambarnya tepat tidak terbalik, dan jika sudah digunakan tinggal disimpan kembali dengan cara diikat atau menggunakan kotak khusussupaya tidak tercecer.
- d) Gampang Diingat Karakteristik media flash card adalah menyajikan pesan-pesan pendek pada setiap kartu yang disajikan. Misalnya mengenal huruf, mengenal angka, mengenal nama binatang dan sebagainya. Sajian pesan-pesan pendek ini akan memudahkan siswa untuk mengingat pesan tersebut. Kombinasi antara gambar dan teks cukup memudahkan siswa untuk mengenali konsep tersebut, untuk mengetahui nama sebuah benda dapat dibantu dengan gambarnya, begitu juga sebaliknya untuk mengetahui apa wujud sebuah benda atau konsep dengan melihat huruf atau teksnya.
- e) Menyenangkan Media flash card dalam penggunaannya bisa melalui permainan. Misalnya siswa secara berlomba-lomba mencari satu benda atau nama-nama tertentu dari flash card yang di simpan secara acak, dengan cara berlari siswa berlomba untuk mencari sesuai perintah, selain mengasah kemampuan kognitif juga melatih ketangkasan (fisik)
- f) Kekurangan media flash card Beberapa kelebihan yang bisa kita temukan pada media flash card, namun flash card juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:
- g) Gambar hanya menekankan persepsi indera mata.
- h) Gambar benda yang terlalu komplek kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.
- i) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
B. Pembuatan media Flash Card
Dalam pembuatan media flash card ada beberapa cara yang harus dipersiapkan secara lengkap. Menurut Susilana, dan Riyana (2009: 95), ada beberapa cara dalam pembuatan media flash Card, agar medianya layak di pakai di dalam proses pembelajaran.- a) Siapkan kertas yang agak tebal seperti kertas duplek dari bahan kardus. Kertas ini berfungsi untuk menyimpan atau menempelkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
- b) Kertas tersebut diberikan tanda dengan pensil atau spidol dan menggunakan penggaris,
- c) Potong-potong kertas duplek tersebut dapat menggunakan gunting atau pisau kater. Buatlah kartu-kartu tersebut sejumlah gambar yang akan di tempelkan atau sejumlah materi yang akan di sampaikan.
- d) Selanjutnya, jika objek gambar akan langsung di buat dengan tangan, maka kertas alas tadi perlu dilapisi dengan kertas halus untuk menggambarkan, misalnya kertas HVS, kertas concort atau kertas karton.
- e) Mulailah menggambar dengan menggunakan alat gambar seperti kuas, cat air, spidol, pensil warna, atau membuat desain menmggunakan komputer dengan ukuran yang sesuai lalu setelah selesai ditempelkan pada alas tersebut.
- f) Jika gambar yang akan tempel memanfaatkan yang sudah ada, misalnya gambar-gambar yang terjual di toko, di pasar, maka selanjutnya gambar-gambar tersebut tinggal dipotong sesuai dengan ukuran, lalu ditempelkan menggunakan perekat atau lem kertas.
- g) Pada bagian akhir adalah memberikan tulisan pada bagian kartu-kartu tersebut sesuai dengan nama objek yang ada di depannya. Nama-nama tersebut biasa di tulis dengan menggunakan beberapa bahasa misalnya bahasa indonesia, dan bahasa inggris.
C. Cara Penggunaan media Flash Card
Hal-hal yang harus di perhatikan di dalam penggunaan media Flash card,menurut Susilana, dan Riyana (2009: 96), berpendapat ada empat cara dalam penggunaan media Flash card, di antaranya yaitu:- a) Kartu-kartu yang sudah disusun di pegang setinggi dada dan menghadap ke depan siswa.
- b) Cabutlah satu persatu kartu tersebut setelah guru selesai menerangkan.
- c) Berikan kartu-kartu yang telah diterangkan tesebut kepada siswa yang duduk di dekat guru. Mintalah siswa untuk mengamati kartu tersebut satu persatu, lalu teruskan kepada siswa yang lain sampai semua siswa kebagian untuk melihat kartu tesebut.
- d) Jika sajian dengan cara permainan, letakkan kartu-kartu tersebut di dalam sebuah kotak secara acak dan tidak perlu disusun, siapkan siswa yang akan berlomba misalnya carilah gambar traktor, maka siswa berlari menghampiri kotak tersebut untuk mengambil kartu yang bergambar traktor dan bertuliskan traktor.
2.3 Profil SDN Blang Mee1
Sekolah Dasar Negeri Blang Mee terletak di Gampong Blang Mee Kecamatan Woyla, tepatnya di Jalan Seneubok – Alue Kuyun dengan NPSN 10108018 dan NSS 101060609015 serta telah mendapatkan akredetasi B. Letak sekolah berdekatan dengan rumah warga.2.4 Visi Dan Misi SDN Blang Mee
SD Negeri Blang Mee mempunyai Visi yaitu “Terdidik, Terampil, Dan Mampu Menjawab Tantangan Jaman Dan Berwawasan Lingkungan Berdasarkan Islami”Selanjutnya dari Visi tersebut di atas dijabarkan ke dalam 4 (empat) misi yaitu :
- Menyelenggarakan proses pembelajaran yang menyenangkan, menginspirasikan dan efektif untuk menumbuhkan sikap kreatif, inovatif, mandiri, demokratris, santun, jujur dan bertanggung jawab.
- Menyediakan dan mengelola berbagai sumber daya pendidikan dan sumber pendukung lainyang memenuhi standar nasional, baik secara fisik, maupun nonfisik (hardware, brainware, software). Untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
- Memiliki daya saing tinggi yang berguna untuk dirinya dan untuk kelanjutan pendidikan.
- Menjadikan sekolah yang berwawasan dan peduli akan kelestarian lingkungan.
2.5 Tujuan SDN Blang Mee
SD Negeri Blang Mee mempunyai Tujuan yaitu :- Terwujudnya pembelajaran yang memenuhi standar keunggulan dan prinsip-prinsip pembelajaran paikem.
- Terpenuhinya 8 ( delapan ) standar nasional pendidikan dan nilai-nilai plus lain dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di SD Negeri Blang Mee
- Menghasilkan lulusan yang unggul dan memenuhi standar kompetensi lulusan nasional dan internasional, memiliki daya saing tinggi, berguna bagi kehidipan masyarakat dan diterima pada sekolah-sekolah unggul pada tingkat pendidikan lanjutan.
- Terbinanya budaya sekolah sebagai sekolah ramah anak yang mendukung terciptanya warga sekolah yang mempunyai etos kerja dan wawasan lingkungan.
2.6 Keadaan Guru dan Tenaga Pendidik di SDN Blang Mee
Pada Tahun Ajaran 2019/2020 di Sekolah Dasar Negeri Blang Mee terdapat 17 orang Guru dengan 1 orang menjabat Kepala Sekolah dan terdapat 8 orang PNS yang menjadi Guru Kelas dan Mata Pelajaran serta 8 orang THL yang membantu proses kelancaran Belajar Mengajar.2.7 Keadaan Siswa SDN Blang Mee
Sedangkan untuk keadaan siswa pada Tahun Ajaran 2019/2020 ini totalnya berjumlah 147 siswa yang terdiri 20 siswa di kelas I, kemudian 19 siswa di kelas II, untuk kelas III terdapat 27 siswa, kemudian di kelas IV ada 15 siswa, dan kelas V ada 29 siswa serta untuk kelas VI sejumlah 37 siswa.2.8 Struktur Organisasi SDN Blang Mee
2.9 Tugas Pokok dan Fungsi Guru SDN Blang Mee
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan dasar dengan tugas pokok dan fungsi seorang guru yaitu :- Guru Sebagai Pendidik. - Guru adalah pendidik yang memiliki tanggung jawab utuh terhadap hasil yang dicapai peserta didik dalam semua aspek, menjadi tokoh, panutan bagi para peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus mempunyai standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung-jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru harus memahami nilai-nilai, norma-moral sosial, serta berusaha berperilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Guru juga harus bertanggung jawab terhadap tindakannya dalam proses pembelajaran di sekolah.
- Guru Sebagai Pengajar. - Di dalam tugasnya, guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi dan memahami materi standar yang dipelajari. Guru berperan dalam melakukan transfer ilmu dan nilai sehingga tujuan pendidikan mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya dapat tercapai.
- Guru Sebagai Pembimbing - Guru sebagai pembimbing dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya yang bertanggung-jawab. Sebagai pembimbing, guru harus merumuskan tujuan secara jelas, menetapkan waktu perjalanan, menetapkan jalan yang harus ditempuh, menggunakan petunjuk perjalanan serta menilai kelancarannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.
- Guru Sebagai Pengarah. - Sebagai pengarah guru harus mampu mengarahkan peserta didik dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi, mengarahkan peserta didik dalam mengambil suatu keputusan terkait studinya maupun kehidupan yang lebih luas. Guru juga dituntut untuk mengarahkan peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya, sehingga peserta didik dapat membangun karakter yang baik bagi dirinya dalam menghadapi kehidupan nyata di masyarakat.
- Guru Sebagai Pelatih. - Aspek pendidikan mencakup kognitif, afektif dan psikomotorik, sehingga proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan ketrampilan, baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih, yang bertugas melatih peserta didik dalam pembentukan kompetensi dasar sesuai dengan potensi masing-masing peserta didik.
- Guru Sebagai Penilai. - Tidak ada pembelajaran tanpa penilaian, karena penilaian merupakan proses menetapkan kualitas hasil belajar, atau proses untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran peserta didik. Sebagai suatu proses, penilaian dilaksanakan dengan prinsip-prinsip dan dengan teknik yang sesuai. Penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut. Maka, guru perlu memiliki pemahaman, kesiapan, pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memadai dalam bidang evaluasi. Sebagai seorang guru sudah sepatutnya selalu ingat terhadap tugas pokok dan fungsi, agar seorang guru melekat sesuai dengan perkembangan jalan. Dengan menyadari tugas pokok dan fungsi maka layak disebut guru profesional.
- Membuat / menyusun Program Pembelajaran
- Program Tahunan
- Program Semester
- Menyusun Silabus
- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pengajaran
- Menetapkan Standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
- Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
- Menyusun alat penilaian dan melaksanakan penilaian hasil belajar
- Membuat dan mengisi daftar nilai siswa.
- Melaksanakan Analisis Hasil Belajar
- Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
- Melaksanakan kegiaan bimbingan siswa dalam proses belajar mengajar
- Membuat atau menggunakan alat peraga dalam kegaiatan belajar mengajar
- Melakukan invosi serta kreatifitas yang menumbuhkan minat belajar siswa
- Mengikuti kegiatan MGMP secara berkesinambungan
- Mengkuti kegiatan pengembangan Kurikulum
- Melaksanakan tugas terentu di sekolah
- Melakukan pengembangan setiap bidang studi yang menjadi tanggungjawabnya
- Membuat Lembaran Kerja Siswa ( LKS )
- Membuat catatan – catatan tentang kemajuan belajar siswa yang dibina
- Meneliti daftar hadar sebelum memulai melaksanakan kegiatan mengajar
- Melakukan /mengatur ruang kelas, ruang praktikum agar terjaga kebesihan dan keindahan, keamanan , ketertiban serta kenyamanan bagin setiap guru mengajar
- Disiplin waku mengajar agar target ketuntasan tercapai
- Mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkat
- Mematuhi kode etik profesional guru
- Disamping tugas pokok di atas, guru juga membantu Kepala Sekolah dalam urusan Penyelenggarakan Pendidikan di Sekolah.
- Menjadi wali kelas.
- Pengelola kelas
- Mengenal dan memahami situasi kelasnya.
- Menyelenggarakan Administrasikan kelas meliputi :
- Denah tempat duduk siswa
- Papan Absen siswa
- Daftar Pelajaran di kelas
- Daftar Piket Kelas,
- Struktur Organisasi Pengurus Kelas
- Tata Tertib siswa di kelas,
- Buku Kemajuan Belajar.
- Buku Mutasi Kelas.
- Buku Peta Kelas
- Buku Inventaris barang-barang di kelas
- Buku Bimbingan kelas/ Kasus siswa
- Buku Rapor
- Buku Daftar Siswa Berprestasi di kelas
- Memberikan motivasi kepada siswa agar belajar sungguh-sungguh baik di sekolah maupun di luar sekolah.
- Memantapkan siswa di kelasnya, dalam mel;aksanakan tatakrama, sopan santun, tata tertib baik di sekolah maupun di luar sekolah.
- Menangani / mengatasi hambatan dan gangguan terhadap kelancaran kegiatan kelas dan atau kegiatan sekolah pada umumnya.
- Mengerahkan siswa di kelasnya untuk mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah seperti Upacara Bendera, Ceramah, Pertandingan dan kegiatan lainnya.
- Membimbing siswa kelasnya dalam melaksanakan kegiatan Ekstrakurikuler (Peran serta kelas dalam hal pengajuan calon pengurus OSIS, pemilihan ketua kelas, pemilihan siswa berprestasi, acara kelas, dll ).
- Melakukan Home Visit ( kujungan ke rumah / oang tua ) atau keluarganya.
- Memberikan masukan dalam penentuan kenaikan kelas bagi siswa di kelasnya.
- Mengisi / membagikan Buku Laporan Pendidikan (Rapor) kepada Wali siswa.
- Mengajukan saran dan usul kepada pimpinan sekolah mengenai siswa yang menjadi bimbingannya.
- Mengarahkan siswa agar peduli dengan kebersihan dan peduli dengan lingkungannya
- Membuat Laporan tertulis secara rutin setiap bulan
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASIDI SEKOLAH DASAR NEGERI BLANG MEE
3.1 Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung dan melakukan analisa berbagai macam isu sekolah. Dari pengamatan telah didapatkan beberapa isu yang perlu segera ditangani yaitu :
- Kurangnya kesadaran dan jiwa kebangsaan siswa dimana siswa belum sepenuhnya menghapal dan memahami Pancasila
- Kurangnya kesadaran disiplin siswa saat proses pembelajaran, masih banyak siswa yang belum masuk kelas saat pembelajaran dimulai
- Rendahnya kemampuan membaca siswa khususnya kelas 2 dalam membaca kalimat dan bilangan
- Kurangnya penggunaan media pembelajaran yang kreatif sehingga siswa cenderung bosan akibat metode ceramah
Tabel 3.1. Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan growth)
Tabel 3.2. Keterangan Skala Linkert USG
- Urgency, dilihat dari seberapa mendesaknya isu tersebut harus dibahas, dianalisa dan ditindak lajuti.
- Seriousness, dilihat dari seberapa seriusnya isu tersebut harus di bahas dikaitkan dengan akibat yang timbulkan.
- Growth, dilihat dari seberapa cepat pertumbuhan isu tersebut jika tidak ditangani dengan segera
3.2 Rancangan Aktualisasi
Berdasarkan hasil perangkingan isu strategis serta penerapan nilai-nilai dasar ANEKA maka selanjutnya membuat rancangan aktualisasi seperti berikut :- a) Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah tentang isu yang akan diangkat
- b) Merancang RPP Tema Hidup Rukun, Membuat Ulangan Harian dan Media Flashcard
- c) Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Media Flashcard
- d) Melakukan Ulangan Harian
2.3 Pelaksanaan Aktualisasi Dan Habituasi
Laporan Pelaksanaan Aktualisasi yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Blang Mee sebagai berikut :
Kegiatan 1 : Melakukan Konsultasi Dengan Kepala Sekolah Tentang Isu Yang Akan Diangkat
A. Nilai Dasar dan Teknik Aktualisasi
- Yang saya lakukan ketika menjumpai Kepala Sekolah mengenai isu yang akan diangkat adalah dengan mengutamakan sikap sopan dan santun (Etika Publik) dengan mengucapkan salam. Kemudian dalam melakukan konsultasi dengan Kepala Sekolah saya dengan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas) mengikuti proses sampai dengan selesai agar didapatkan arahan dan bimbingan serta petunjuk dari Kepala Sekolah. Tidak lupa pula sikap saya yaitu menghargai (Nasionalisme) saran dan masukan dari kepala sekolah mengenai rencana aktualisasi yang akan dilakukan
B. Proses Kegiatan
- Pada hari Senin Tanggal 29 Juli 2019 saya mulai masuk sekolah, dan pada hari itu saya mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah. Mula-mula sebelum masuk ke ruangan kepala sekolah saya mengucapkan salam dan dengan sopan santun saya bersalaman dengan kepala sekolah. Setelah bersalaman saya dipersilahkan duduk dan kepala sekolah bertanya kepada saya “apa yang bisa dibantu?”. Lalu saya mengutarakan kedatangan saya bahwa saya ingin membuat kegiatan aktualisasi dan laporannya dengan judul “Peningkatan Kemampuan Membaca Siswa Kelas II Tema Hidup Rukun Melalui Pembelajaran Media Flashcard Di SDN Blang Mee Kecamatan Woyla”.
- Kepala sekolah sangat menyetujuinya, lalu kepala sekolah memberikan arahan dan bimbingan kepada saya dalam membuat dan melaksanakan aktualisasi dan menyusun laporan tersebut, setelah memberikan arahan dan bimbingan saya meminta izin kepada beliau untuk melaksanakan tugas tersebut. Kepala sekolah kemudian mengizinkan dan setelah itu saya bersalaman dengan kepala sekolah dan saya keluar dari ruangan kepala sekolah dengan mengucapkan salam.
C. Analisis Dampak
- Akuntabilitas, Sikap nilai tanggung jawab jika tidak dilakukan maka tidak akan didapatkan ketuntasan dalam proses diskusi dengan kepala sekolah.
- Nasionalisme, Nilai sikap menghargai jika tidak dilakukan akan menghambat proses diskusi dengan kepala sekolah.
- Etika Publik, Jika nilai sopan dan santun tidak dilakukan maka berakibat komunikasi dan diskusi dengan kepala sekolah akan terganggu.
D. Manfaat Kegiatan
Mendukung pencapaian misi ke 2 yaitu “Menyediakan dan mengelola berbagai sumber daya pendidikan dan sumber pendukung lainyang memenuhi standar nasional, baik secara fisik, maupun nonfisik (hardware, brainware, software). Untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif”E. Dokumentasi Kegiatan
Kegiatan 2 : Merancang RPP Tema Hidup Rukun dan Membuat Media Flashcard
A. Nilai Dasar dan Teknik Aktualisasi
- Dalam menyusun Dokumen RPP saya mengutamakan prinsip seimbang (Akuntabilitas) antara kerja kelompok dengan kerja individu serta seimbang dalam menyusun tingkat kesulitas soal sehingga tidak memberatkan siswa. Kemudian saya menyusun RPP dengan tepat dan akurat (Etika Publik) agar tema pembelajaran dengan tujuan pembelajaran dapat dicapai dan tuntas, kemudian saya membuat media pembelajaran yang kreatif dan inovatif (Komitmen Mutu) yaitu dengan membuat media pembelajaran flashcard. Media flashcard ini saya buat dengan mandiri (anti korupsi) dengan mengeprint di rumah.
B. Proses Kegiatan
- Pada hari ini Tanggal 5 Agustus 2019 saya membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan tema I pada kelas II yaitu Hidup Rukun dengan sub tema Hidup Rukun Di Rumah. Muatan terpadu yaitu PPKN dan Matematika, Pembelajaran ke-3, alokasi waktu 1 hari. RPP tersebut terdiri dari Kompetensi Inti (KI) yang terbagi dalam 4 sub KI, kemudian Indikator Pencapaian Kompetensi, Kompetensi Dasar (KD), Tujuan Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran dan Sumber serta Media Pembelajaran.
- RPP ini saya susun di sekolah pada waktu jam istirahat, dan dengan target beberapa hari bisa saya siapkan untuk selanjutnya melaksanakan pembelajaran dengan media flashcard. Dengan membuat RPP kita akan lebih mudah melakukan kegiatan pembelajaran di kelas
C. Analisis Dampak
- Akuntabilitas : Jika nilai seimbang tidak dilakukan maka RPP yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar dan kemampuan siswa.
- Etika Publik, Jika nilai tepat dan akurat tidak diterapkan dalam penyusunan RPP maka akan dipastikan jalannya pembelajaran melenceng dari tujuan pembelajaran.
- Komitmen Mutu, Jika RPP tidak disusun secara kreatif dan inovatif dapat mengakibatkan daya tangkap siswa kurang dan pemahamanya akan rendah
- Anti Korupsi, Jika tidak diterapkan akan mengakibatkan pengeluaran tambahan di sekolah dan dapat merugikan sekolah.
D. Manfaat Kegiatan
Mendukung pencapaian misi ke 1 yaitu “Menyelenggarakan proses pembelajaran yang menyenangkan, menginspirasikan dan efektif untuk menumbuhkan sikap kreatif, inovatif, mandiri, demokratris, santun, jujur dan bertanggung jawab”
E. Dokumentasi Kegiatan
Kegiatan 3 : Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Media Flashcard
A. Nilai Dasar dan Teknik Aktualisasi
- Saya akan melakukan pembelajaran dengan media flashcard dengan sikap kepemimpinan (Akuntabilitas) yang tinggi sehingga dapat menjadi pedoman bagi siswa dalam tahapan belajar.
- Kemudian dalam kerja kelompok siswa dan diskusi maka saya akan menerapkan sikap saling menghormati (Nasionalisme) sehingga tidak ada kelompok yang diejek atau dihina. Saat proses penggunaan media flashcard maka saya akan menerapkan nilai kerjasama (Etika Publik) yang baik sehingga akan membuat pembelajaran lancar. Dan yang terakhir dalam melakukan evaluasi pembelajaran saya akan menerapkan hasil sesuai kenyataan (Anti Korupsi) untuk melihat keberhasilan metode flashcard.
B. Proses Kegiatan
- Pada hari Selasa Tanggal 20 Agustus 2019 saya melakukan pelaksanaan pembelajaran menggunakan media flashcard di kelas II SD Negeri Blang Mee Kecamatan Woyla. Pada permulaan kegiatan saya sewaktu masuk kelas member salam kepada siswa. Terus mengajak siswa berdoa dan selesai berdoa saya mengabsen siswa satu persatu, selesai mengabsen saya membuka pembelajaran. Tema yang akan digunakan adalah Hidup Rukun.
- Saya menjelaskan kepada siswa secara mendetil bagaimana cara membina hidup rukun, setelah itu saya memancing motivasi siswa dengan bertanya jawab dengan siswa, selesai bertanya jawab saya memperlihatkan sebuah gambar Burung Garuda kepada siswa lengkap dengan simbol-simbolnya dan dengan teks Pancasila. Saya menjelaskan simbol-simbol yang terdapat dalam gambar Burung Garuda dan membaca Teks Pancasila secara bersama-sama dengan siswa, setelah itu saya menyuruh siswa memasangkan symbol dengan bunyi sila-sila pada Pancasila ke papan tulis, saya mengamati kemampuan siswa dalam memasangkan symbol dengan sila-sila pada Pancasila, selanjutnya saya membagi siswa dalam beberapa kelompok.
- Setelah kelompok terbentuk, saya masuk pada pembelajaran matematika dengan judul bilangan, saya menjelaskan kepada siswa tentang bilangan ratusan, puluhan dan satuan. Saya menunjukkan gambar bilangan ratusan, gambar puluhan dan gambar satuan kepada siswa dan memperagakan cara membaca bilangan tersebut. Siswa mengamati contoh peragaan yang saya lakukan, setelah itu saya meminta kepada kelompok untuk memperagakan pemasangan gambar bilangan ke depan kelas di papan tulis. Setelah semua selesai saya memberikan soal lembar kerja kelompok kepada siswa tentang simbol dan sila Pancasila serta Bilangan. Setelah lembar kerja selesai dikerjakan maka bersama-sama dengan siswa melakukan kesimpulan dan selanjutnya menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.
C. Analisis Dampak
- Akuntabilitas : Kepemimpinan
- Jika nilai Kepemimpinan tidak dilakukan maka siswa selama belajar akan ribut sehingga kacau dalam pembelajaran.
- Nasionalisme : Menghormati
- Nilai saling menghormati jika tidak dilakukan maka akan menyebabkan peragaan media flashcard tidak akan dirasakan oleh semua siswa karena ada siswa yang menguasai media dan tidak mau berbagi.
- Etika Publik : Kerjasama
- Dalam kegiatan peragaan media flashcard jika sikap kerjasama tidak dilakukan maka dapat dipastikan jalannya pembelajaran akan kacau dan tidak terarah sehingga siswa sesuka hatinya bermain saja dan tidak belajar.
- Anti Korupsi : Hasil Sesuai Kenyataan
- Jika nilai hasil sesuai kenyataan tidak dilakukan selama proses pembelajaran maka bisa dilakukan rekayasa keberhasilan metode pembelajaran.
D. Manfaat Kegiatan
Mendukung pencapaian misi ke 1 yaitu “Menyelenggarakan proses pembelajaran yang menyenangkan, menginspirasikan dan efektif untuk menumbuhkan sikap kreatif, inovatif, mandiri, demokratris, santun, jujur dan bertanggung jawab”
E. Dokumentasi Kegiatan
Kegiatan 4 : Melakukan Ulangan Harian
A. Nilai Dasar dan Teknik Aktualisasi
- Ulangan harian yang saya lakukan akan dibuat secara teliti dan cermat (Akuntabilitas) dalam membuat soal sesuai dengan RPP dan kemampuan siswa. Kemudian dalam melakukan hasil penilaian secara adil tanpa membedakan status (Nasionalisme) dan hasil nilai lembar soal akan direkapitulasi dengan jujur dan laporan sesuai hasil (anti korupsi) kepada seluruh siswa.
B. Proses Kegiatan
- Pada hari Rabu Tanggal 21 Agustus 2019 saya melakukan ulangan harian pada anak-anak. Pada waktu masuk kelas saya memberi salam, setelah memberi salam saya mengajak siswa untuk berdoa, selesai berdoa saya mengabsen siswa. Siap mengabsen saya membagikan soal ulangan kepada siswa. Saya mengawasi siswa dalam mengerjakan soal ulangan supaya siswa tidak ada yang menyontek. Setelah ulangan semua telah dikerjakan oleh siswa sesuai waktunya maka saya mengumpulkannya satu persatu dan kemudian pada jam istirahat saya memeriksa hasil ulangan siswa satu persatu dan memberikan nilai sesuai hasil yang dikerjakan oleh siswa.
C. Analisis Dampak
- Akuntabilitas : Teliti, Transparan
- Jika nilai Teliti dan Transparan tidak dilaksanakan, maka guru akan banyak melakukan kesalahan dalam menilai lembar ulangan harian siswa.
- Nasionalisme : Tidak membedakan status
- Jika nilai nasionalisme ini tidak dilakukan maka nilai yang diberikan akan terjadi nilai pilih kasih guru kepada siswa yang mempunyai status tinggi (anak pejabat).
- Anti Korupsi : Jujur, Laporan sesuai hasil
- Nilai Jujur dan Laporan sesuai hasil jika tidak dilakukan akan menimbulkan manipulasi data nilai siswa sehingga siswa dan sekolah akan mengalami kerugian dikemudian hari.
D. Manfaat Kegiatan
Mendukung pencapaian misi ke 1 yaitu “Menyelenggarakan proses pembelajaran yang menyenangkan, menginspirasikan dan efektif untuk menumbuhkan sikap kreatif, inovatif, mandiri, demokratris, santun, jujur dan bertanggung jawab”
F. Dokumentasi Kegiatan
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan Aktualisasi ANEKA yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Blang Mee Kecamatan Woyla adalah :
- Aktualisasi nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA) lancar dilaksanakan.
- Penerapan ANEKA dapat membentuk ASN Guru yang profesional sebagai pelayan masyarakat dalam bidang pendidikan Kegiatan yang akan dilaksanakan mampu menjadi perwujudan nilai-nilai ANEKA di lingkungan Sekolah.
- Penggunaan Media Flashcard mampu meningkatkan kemampuan membaca siswa khususnya kelas II
- Penerapan ANEKA selama aktualisasi turut mendorong terwujudnya visi dan misi SDN Blang Mee yaitu “Terdidik, Terampil, Dan Mampu Menjawab Tantangan Jaman Dan Berwawasan Lingkungan Berdasarkan Islami”
Dengan telah dilaksanakannya kegiatan aktualisasi ini, terdapat beberapa saran yang dapat dilaksanakan, yaitu :
- Kegiatan aktualisasi terbukti memberikan dampak positif bagi perwujudan visi dan misi sekolah. Oleh karenanya, kegiatan tersebut dapat terus dilakukan secara berkelanjutan dan dapat dikembangkan dalam berbagai tema dan model pembelajaran.
- Seluruh ASN hendaknya menjadi agen perubahan untuk mengembalikan citra ASN sebagai abdi negara yang profesional dalam menjalankan kebijakan publik, melayani publik, serta menjadi perekat dan pemersatu bangsa.