Makalah Investasi: Hambatan - Hambatan Dalam Kegiatan Investasi

BAB I
PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang
Tema besar untuk dunia saat ini, banyak persoalan-persoalan krusial yang melibas dan melintasi dimensi kemanusiaan. Jutaan masyarakat miskinseolah nasibnya digantungkan pada gonjang-ganjing global, seperti naiknya harga BBM dan masalah ketahanan pangan.
Hal ini pun menjadi ancaman serius Negara-negara di dunia,terutama Negara berkembang. Selain faktor-faktor global yang harusdiantisipasi, akan tetapi juga system dan konsep pembangunan dimasing-masing Negara juga perlu diperbaiki. Apa yang dialami Indonesia padatahun 1997, krisis multidimensi yang tidak terbendung merupakan konsekuensi logis dari penerapan system pertumbuhan ekonomi yang dijalankan. Ditambah lagi krisis ekologi yang sampai saat ini berlangsung seolah menggambarkan kebobrokan system dan pengelolaan Negara terhadap sumber daya alamnya. Dalam hal ini, sepak terjang Indonesia di tingkat internasional serta kebijakan yang diambil atas kondisi yang dihadapi tetap menjadi pertaruhandalam membawa nasib dan masa depan bangsa dan Negara. Seperti sudah diprediksi paket bailout senilai US$700 miliar ternyata tidak cukup manjur untuk menahan kemerosotan perekonomian Amerika Serikat.
Kemerosotanekonomi itu-ditandai oleh kebangkrutan sejumlah lembaga keuangan di AS-tentu berimbas secara global. Perekonomian Eropa akan mengalami dampak yang lebih berat, mengingat institusi keuangan negara-negara di kawasan itu memiliki eksposur yang besar.
Demikian pula dengan perekonomian Jepang dan China. Krisisglobal itu memang baru dirasakan sekitar enam bulan hingga setahun kedepan, tetapi upaya menghalaunya perlu dilakukan sejak sekarang. Apalagi krisis ini berdampak terhadap pengeringan likuiditas dan perlambatan ekonomi global-dua kondisi yang sangat memengaruhi perekonomian Indonesia.

  1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka perumusan masalah dalam makalah ini, antara lain:
a.       Apa Penyebab para Investor berinvestasi?
b.      Apa yang menjadi faktor pertimbangan Investor dalam berinvestasi?
c.       Bagaimana peran Investasi dalam meningkatkan perekonomiannegara?
d.      Apa yang menjadi kendala para Investor dalam berinvestasi?
e.       Apa yang menjadi solusi atas semua hambatan dalam investasi tersebut?

  1. Tujuan Pembuatan Makalah
a.       Untuk mengetahui penyebab para Investor dalam berinvestasi.
b.      Untuk mengetahui faktor–faktor yang menjadi pertimbangan para Investor dalam berinvestasi.
c.       Untuk mengetahui peran investasi terhadap peningkatan perekonomian negara.
d.      Untuk memberikan sedikit wawasan pada Investor maupun calonInvestor terhadap permasalahan umum investasi yang seringkaliterjadi.

  1. Manfaat Pembuatan Makalah
a.       Sebagai tambahan pengetahuan terhadap masyarakat luas apa yang menjadi penyebab dan faktor pertimbangan para Investor dalam berinvestasi.
b.      Sebagai tambahan pengetahuan terhadap para Investor maupun calon Investor terhadap masalah – masalah umum Investasi.
c.       Sebagai tambahan pertimbangan para Investor dalam memecahkan masalah - masalah Investasi yang dihadapi.


BAB II
PEMBAHASAN
  
  1. Investasi
  1. Pengertian Investasi
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.Berdasarkan teoriekonomi, investasi berarti pembelian (danberarti juga produksi) darikapital/modal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contoh termasuk membangun rel kereta api,atau suatu pabrik , pembukaan lahan, atau seseorang sekolah diuni versitas. Untuk lebih jelasnya, investasi juga adalah suatukomponen dari PDBdengan rumus PDB = C + I + G + (X-M).Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik, mesin, dll) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkatbunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i).
Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendoronginvestasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggiakan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebutakan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananyasendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatandari investasi dana tersebut daripada meminjamkanuntuk mendapatkan bunga.

  1. Bentuk-Bentuk Investasi
·         Investasi tanah diharapkan dengan bertambahnya populasi danpenggunaan tanah; harga tanah akan meningkat di masa depan.
·         Investasi pendidikandengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar.
·         Investasi saham diharapkan perusahaan mendapatkan keuntungan dari hasil kerja atau penelitian.
  1. Tujuan Investasi
Investasi yang dilakukan berbagai pihak bertujuan untuk:
·         Mendapat keuntungan bagi pemilik modal.
·         Membuka atau memperluas lapangan kerja bagi masyarakat.
·         Mendapat pemasukan pajak bagi pemerintah.

  1. Macam-Macam Investasi
  1. Property
Untuk properti misalnya, kita bisa lihat bahwa harga dari properti dari tahun ke tahun terus menerus naik,tetapi untuk investasi di bidang ini tidaklah mudah, karenamembutuhkan modal yang cukup besar, dan tentu saja kitaharus punya banyak pengetahuan mengenai properti. Kitaharus bisa melihat, dimana tempat yang strategis, danbagaimana kemungkinan di masa depan, dan jugabagaimana kita harus menjaga properti tersebut, sampai pada saatnya nanti akan kita jual kembali untuk mendapatkan hasilnya.
  1. Emas Batangan
Kemudian untuk emas, rasa investasi bidang satuini cukup aman, tetapi keuntungan yang di dapat juga tidak begitu besar, karena perubahan harga emas saat ini relatif kecil, karena perekonomian yang sudah mulai stabil.
  1. Asuransi
Walaupun hasil yang di dapatkan nantinya mungkin tidak begitu besar dan memerlukan waktu yang panjang, namun, selama kita memegang polis asuransi,selain kita investasi, kita mempunyai jaminan untuk kalaukalau terjadi sesuatu terhadap kita. Misalnya, kita sakit,kecelakaan dan sebagainya. Jadi asuransi ini fungsi utamanya sih sebenarnya untuk perlindungan.
  1. Saham
Di saham ini, investasi yang dananya bisa beranekaragam, tergantung dari kita. Dan dalam investasi saham ini,ada banyak hal yang harus di perhatikan. Kita bisa untung besar, ataupun rugi besar dalam waktu yang relatif singkat.Untuk berinvestasi di bidang saham ini kita harus mempunyai kemampuan untuk melakukan analisa terhadap saham, bagaimana keadaan suatu perusahaan, apakah akan mengalami kerugian, atau perusahaan dapat terus berjalan semua ini sangat di perlukan untuk Investasi di bidang saham ini.

  1. Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Investasi
  1. Perkiraan Keadaan Perekonomian
Perkiraan keadaan perekonomian merupaka alasan yang dipertimbangkan oleh investor. Bila dari perkiraan tersebut kondisi perekonomian menunjukkan kondisi yanglebih baik, investor tentu mau menanamkan modalnya. Selain itu, keamanan mempengaruhi perekonomian. Jika keamanan baik investor mau berinvestasi, dan kebalikannya jika keadaan tidak baik investor yidak mau menanamkan modalnya.
  1. Perkembangan Teknologi
Alat-alat produksi mengalami perkembangan teknologi, misalnya mesin cetak uang yang lama denganyang modern. Akibatnya, mesin cetak harus diganti denganyang baru. Semakin banyak perkembangan teknologi, alat- alat produksi yang lama semakin tertinggal sehinggainvestasi pun perlu diperbanyak.
  1. Keuntungan yang Diperoleh Pengusaha/Perusahaan
Keuntungan bisa mendorong investasi yang lebih banyak. Jika keuntungan sedikit, investasi cenderung sedikitkarena ketersediaan dana yang hanya bisa diperoleh darpinjaman yang jumlahnya tentu saja terbatas. Namun, bilakeuntungan perusahaan banyak, ditambah pula denganpinjaman, tentu investasi juga akan banyak.

  1. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional yang tinggi merupakanindikasi bahwa pendapatan masyarakat juga tinggi.pendapatan masyarakat yang tinggi membuat merekacenderng mengkonsumsi barang dan jasa yang dihasilkanperusahaan sehingga keuntungan perusahaan jugameningkat. Karena keuntungan yang meningkat perusahaanyang berinvestasi semakin banyak.

  1. Hambatan Yang Dialami Para Investor Dalam Berinvestasi
  1. Kondisi Pasar yang Kurang Baik/Pemasaran yang Sulit serta Prospek keDepan yang Kurang Bagus
Salah satu hambatan yang mungkin dialami para Invetor dalam berinvestasi adalah hambatan yang berupa sulitnya pemasaran dan prospek ke depan yang kurang baik. Hal ini seringkali ditandai oleh lesunya pasar.Beberapa penyebab hambatan yang berupa kesulitan pemasaran antara lain :
1.      Barang yang diproduksi dan dipasarkan kurang digemari dipasaran atau dengan kata lain kurang dibutuhkan.
2.      Perekonomian nasional yang memburuk adanya krisis moneter.
3.      Pembungkusan barang tidak baik sehingga kurang menarik para konsumen
4.      Pelayanan yang diberikan kurang memuaskan para konsumen.
5.      Harha barang yang terlalu tinggi bila dibandingkan harga barang sejenis dari kompetitor – kompetitornya.

  1. Kondisi Keamanan yang Riskan
Hambatan lain yang dapat dialami para Investor dalam berinvestasi adalah masalah keamanan yang riskan. Seringnya terjadi demonstrasi warga setempat meminta warga setempat semuanya dipekerjakan sebagai karyawan tanpa melihat kualitas atau meminta peambahan royalty / fee terhadap daerah setempat biasanya menjadi indikator Kondisi keamanan yang riskan. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi keamanan menjadi riskan antara lain :
1.      Kurang pahamnya masyarakat tentang mekanisme penerimaan karyawan baru pabrik. Pemfilteran semacam ii dimaksudkan agar pabrik mendapat kualitas tenaga kerja yang baik.
2.      Kuarang pedulinya pabrik terhadap kesejahhteraan masyarakatsetempat sehingga memicu etrjadinya kesenjangan sosial.
  1. Biaya Produksi yang Tinggi
Masalah lain yang mungkin dihadapi para Investor dalam berinvestasi adalah biaya produksi yang tinggi. Tingginya biaya produksiakan sangat berpengaruh terhadap tingginya harga barang yang nantinya akan langsung berimplikasi terhadap sulitnya pemasaran. Beberapa hal yang mempengaruhi tingginya biaya produksi adalah ketidakefisiensinya alat – alat produksi serta banyaknya karyawan yang bekerja kurang maksimal sehingga terjadi “The Law of Diminishing Return ” yang menyebabkan tingginya production cost padahal income yang diterimaperusahaan tidak sebanding denga pengeluarannya.

  1. Bahan Baku yang Sulit Dicari serta Infrastruktur Jalan dari Lokasi Sumber Bahan Baku menuju Pebrik Pengolahan yang Kurang Baik
Masalah lain yang dapat menimpa para Investor dalam berinvestasiadalah masalah sulitnya bahan baku serta infrastruktur jalan dari lokasisumber bahan baku menuju pabrik yang kurang baik. Masalah yang satu inidapat menurunkan tingkat efisiensi kerja dari bagian produksi karena bahanbaku sulit dicari serta kondisi infastruktur jalan yang sulit dapatmenghambat pasokan bahan baku produksi. Perusahaan memang tidak akanmengalami defisit secara langsung namun penurunan efisiensi kerja akanmempengaruhi menurunnya pendapatan sedangkan dapat diasumsikan biayaproduksi tetap sehingga perusahaan akan mengalami kerugian secarabertahap.

  1. Regulasi Pemerintah yang Menghambat Investor dalam Berinvestasi
Masalah lain yang mungkin dihadapi para Investor dalamberinvestasi adalah regulasi pemerintah yang bersifat menghambat.parainvestor dalam menginvestasikan modalnya. Regulasi dan kepastian hukummerupakan hal yang sangat urgen bagi para Investor karena sebaik apapun pasar dan bahan baku namun apabila tidak diimbangi oleh regulasipemerintah yang bersifat mendukung maka dapat dipastikan para Investorakan enggan menginvestasikan modalnya. Beberapa karakteristik regulasiyang bersifat menghambat antara lain :
1.      Terlalu tingginya biaya fee/ royalty yang harus dibayarkankepada Pemerintah setempat.
2.      Tidak adanya perlindungan terhadap para Investor.
3.      Biaya pembebasan lahan yang terlampau tinggi.

  1. Persaingan yang Tidak Sehat
Masalah lain yang tak kalah berbahayanya dengan maslah lainnyayang bisa dihadapi para Investor dalam berinvestasi adalah adalah adanya persaingan tidak sehat antara para entrepreneur. Hal ini biasanya ditandai denga adanya desas – desus yang bersifat provokatif dan menyerang slahsatu atau lebih dari entrepreneur. Hal ini dikarenakan adanya ketidakmampuan dalam memberikan pelayanan secara maksimal terhadappara konsumen serta ketidakmampuan untuk bersaing secara sehat sehinngga pelakunya memilih persaingan secara tidak sehat.

  1. Hambatan Investasi di Indonesia
Sejarah ekonomi modern telah memposisikan investasi sebagai sektor yang paling berpengaruh dalam setiap perekonomian suatu negara. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan merujuk pada besaran investasi maka kita dapat memperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai negara yang bersangkutan.  
Kesulitan Indonesia dalam proses recovery ekonominya adalah permasalahan yang tidak terselesaikan dalam proses investasi. Negara lain yang mengalami krisis yang sama dengan Indonesia seperti, Thailand, Korea Selatan, dan Malaysia telah memasuki proses pertumbuhan ekonomi, tidak demikian dengan Indonesia.
Tantangan Indonesia dalam membangkitkan lagi peluang bisnis di daerah dewasa ini sangatlah berat oleh karena adanya beberapa faktor yang berpengaruh. 

·         Faktor pertama
Kondisi sosial dan keamanan yang belum kondusif.  Walaupun gangguan keamanan ataupun gangguan sosial itu tejadi di beberapa daerah tertentu di Indonesia, namun masyarakat investor khususnya investor asing menganggap kondisi tersebut berlaku di seluruh wilayah Indonesia. 
·         Faktor kedua
Belum tegaknya “”law and order” di Indonesia yang dirasakan sangat mengganggu iklim penanaman modal itu sendiri. 
·         Faktor ketiga
Bersumber dari luar negeri misalnya bagi calon investor PMA sebelum melakukan perhitungan prospek irivestasinya secara ekonomis maka mereka juga mempelajari bagaimana tingkat daya saing suatu negara yang dihitung oleh sebuah lembaga pemeringkat internasional.
Secara teoritis faktor eksternal yang dipelajari investor asing adalah bagaimana tingkat daya saing negara tersebut (misalnya Indonesia) dibandingkan dengan negara-negara lainnya.  Tingkat daya saing suatu negara merefleksikan bagaimana resiko berinvestasi di negara tersebut (country risk).  Perhitungan tingkat daya saing negara-negara di dunia biasanya dilakukan oleh lembaga-lembaga internasional terkemuka seperti Center of International Development (CID), Jenewa, Swiss dan International Institute for Management (IIM), Lausanne, Swiss.  Setiap tahun kedua lembaga tersebut menerbitkan tingkat daya saing dari negara-negara yang menjadi tujuan investasi seluruh dunia, yang sekaligus menjadi acuan bagi investor asing di seluruh dunia.  Methode penentuan tingkat daya saing tersebut dilakukan melalui sebuah analisa tentang bagaimana kemampuan suatu negara mengembangkan diri sebagai tempat yang memberikan daya saing kepada berbagai jenis usaha.
Dari hasil analisa kedua lembaga tersebut, tingkat daya saing Indonesia dewasa ini sangat rendah.  CID menempatkan Indonesia pada ranking 47 (dari 59 negara) sedangkan IIM menempatkan Indonesia pada ranking 49 (dari 49 negara).  Berdasarkan catatan dari IIM posisi-posisi negara ASEAN lainnya jauh lebih baik dari Indonesia, seperti Singapura (2), Malaysia (29), Thailand (38) dan Philipina (40).
Sementara itu ada referensi lain yang juga digunakan oleh investor asing misalnya hasil survey dari lembaga pemeringkat Political & Economic Risk Consultancy (PERC) yang bermarkas di Hongkong.  Sebagai contoh, hasil survey PERC yang diumumkan tanggal 10 Maret 2002 yang lalu, Indonesia telah diposisikan sebagai negara yang paling korup di Asia.  Dengan posisi yang paling korup tersebut, maka “seluruh sistem hukum nasional berantakan sehingga pengadilan tidak mampu menawarkan perlindungan”.  Analisa ini mencerminkan sulitnya menegakkan “Law and Order”" diIndonesia dan anggapan yang sama tentunya juga diperkirakan tejadi di sektor penanaman modal termasuk pada pelaksanaan otonomi daerah.
Dengan demikian, permasalahan ataupun hambatan  dalam Investasi yang akan mempengaruhi perkembangan investasi di  Indonesia adalah kondisi makro seperti yang digambarkan diatas. Namun, tentu juga stabilitas makro, country risk yang tinggi, dan lemahnya penegakkan hukum secara nasional tidak akan mempengaruhi secara mutlak dalam perkembangan investasi di daerah yang disebabkan oleh proses penyelengaraan desentralisasi pemerintahan. Dengan demikian masih terdapat kemungkinan bila pemerintah mampu menata iklim investasinya dengan baik, maka kemungkinan negara ini akan dapat menarik minat investor.


BAB III
PENUTUP

  1. KESIMPULAN
-          Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan.
-          Tujuan Investasi  (a) Mendapat keuntungan bagi pemilik modal. (b) Membuka atau memperluas lapangan kerja bagi masyarakat. (c) Mendapat pemasukan pajak bagi pemerintah.
-          Salah satu hambatan yang mungkin dialami para Invetor dalam berinvestasi adalah hambatan yang berupa sulitnya pemasaran dan prospek ke depan yang kurang baik.
-          Hambatan lain yang dapat dialami para Investor dalam berinvestasi adalah masalah keamanan yang riskan. DLL

  1. SARAN
Dalam pembahasan materi di atas mengenai hambatan dalam kegiatan investasi mngkin masih banyak kekurangan, baik di segi penulisan ataupun di dari penyusunan kalimat dan kata-katamya,oleh sebap itu kami selaku penulis minta maaf sebesar - besarnya kepada dosen dan mahasiswa semua, sebagai penyempurna kami mengharap kritik dan saran yang positif dari teman-teman.

DAFTAR PUSTAKA

Dirdjosisworo, Soedjono. 1999, Hukum Perusahaan Mengenai Penanaman Modal di Indonesia, cetakan Pertama, CV. Mandar Maju
Rajagukguk, Erman, et.al. 1995, Hukum Investasi, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok
Griffin R dan Ronald Elbert. 2006. Business . New Jersey: Pearson Education.


Internet :
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
http://businessenvironment.wordpress.com/2006/10/04/strategi-investasi-untuk-menarik-investor/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/strategi-dalam-menarik-penanaman-modal-asing-investasi-asing-untuk-pembangunan-ekonomi-di-indonesia/
http://ekonomidaerah.wordpress.com/2011/07/17/bagaimana-cara-untuk-menarik-investasi/
http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Laporan+Tahunan/Laporan+Perekonomian+Indonesia/ltbi+04.htm

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel